Site icon kebudayaanbetawi.com

Permainan Rakyat atau Permainan Anak Tradisional

Permainan Rakyat

Permainan Rakyat/Foto: popmama.com

PERMAINAN RAKYAT  ATAU PERMAINAN ANAK TRADISIONAL

Penulis: Yahya Andi Saputra

kebudayaan betawi – Permainan Anak Tradisional yang tertuang dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan sangat jelas mengamanhkan bahwa salah satu obyek yang harus dikemabngkan adalah permainan rakyat. Kita tahu bahwa bermain atau permainan rakyat merupakan suatu aktivitas yang umumnya dilakukan oleh anak-anak dalam mengisi waktu luang untuk berinteraksi dengan teman-teman sebaya. Berbagai macam jenis permainan berkembang dari waktu ke waktu, dari yang sederhana tanpa memerlukan alat, sampai dengan permainan yang menggunakan alat khusus. Dalam beberapa hal, permainan ini tidak hanya terbatas pada kalangan anak-anak saja, tapi juga sering dijadikan suatu perlombaan dan pertandingan antar orang-orang dewasa, terutama pada peristiwa-peristiwa besar.

Permainan tradisional Betawi bukanlah permainan yang tanpa makna. Ia merupakan permainan yang penuh nilai dan norma. Permainan itu mengarahkan anak-anak untuk memahami dan mencari keseimbangan dalam tatanan kehidupan. Oleh karena itu, permainan tradisional Betawi yang diciptakan oleh para tetua alias leluhur yang didasarkan atas banyak pertimbangan dan perhitungan. Hal ini karena leluhur masyarakat Betawi mempunyai harapan agar nilai-nilai yang disisipkan pada tiap permainan itu dapat dilaksanakan anak-anak dalam tiap tindakan dan perbuatannya dengan penuh kesadaran atau tanpa adanya paksaan. Di sinilah salah satu kearifan lokal masyarakat Betawi dapat diperlihatkan ke ranah publik.

Permainan rakyat yang berkembang dapat berupa suatu permainan yang memang khas dilakukan oleh masyarakat Betawi, dan ada pula permainan yang merupakan adaptasi dari daerah lain yang kemudian berkembang di masyarakat Betawi. Permainan ini memiliki berbagai jenis, mulai dari yang membutuhkan alat bantu, tanpa alat bantu, menggunakan hewan maupun permainan berbasis pantun. Permainan tradisional dengan alat umumnya memakai perangkat dari bahan yang mudah didapat di sekitar tempat tinggal. Bahan-bahan tersebut umumnya diambil dari unsur alam di sekitar lingkungan, seperti kayu, daun, batu, dan lain-lain. Pada beberapa tempat sering juga ditemukan beberapa permainan yang mengandung unsur gaib seperti Jaelangkung, Badomba, Merak Sintir atau Kodok-kodokan.

Saat ini jenis permainan rakyat Betawi sudah mulai sulit untuk ditemukan. Faktor penyebab yang paling berpengaruh adalah keadaan geografis Jakarta yang sudah berubah dan perkembangan teknologi yang makin canggih. Tanaman-tanaman yang dulu tumbuh subur di halaman-halaman, kini sudah semakin jarang ditemukan, padahal tanaman-tanaman ini sering menjadi bahan untuk membuat alat-alat permainan tersebut. Ruang terbuka yang semakin terbatas juga merupakan satu alasan, beberapa permainan semakin hilang keberadaannya. Lapangan atau tanah lapang kini sebagian besar telah berubah fungsi menjadi lahan terbangun. Perkembangan teknologi juga membuat permainan tradisional makin terpinggirkan, dan diganti oleh permainan modern yang cenderung berorientasi pada permainan elektronik.

Melihat keadaan tersebut, usaha untuk melestarikan dan menumbuhkembangkan kembali permainan rakyat Betawi adalah tugas kita bersama, karena bagaimanapun juga permainan-permainan ini merupakan salah satu kekayaan budaya betawi yang perlu dijaga. Usaha pemetaan permainan rakyat betawi ini bertujuan untuk penyelamatan kembali salah satu aset bangsa yang terancam punah, agar keberadaannya masih bisa terdokumentasikan dan dilestarikan.

NILAI LUHUR PERMAINAN TRADISIONAL
• Kebersamaan
• Persahabatan
• Cinta lingkungan
• Berani menjadi pemimpin
• Disiplin
• Jujur
• Teliti
• Sportif
• Kuat dan sehat rohani jasmani

MEMULAI PERMAINAN
Untuk memulai suatu permainan, harus ditentukan pengundian. Tata cara pengundian dilakukan dua tahap. Tahap pertama disebut hompimpah. Tahap kedua disebut suit atau suitan. Penggundian dilakukan agar permainan tertib lancara.

Hompimpah
Hompimpah dilakukan untuk menentukan siapa atau kelompok mana yang pertama melakukan start. Atau kelompok mana yang jalan, kelompok mana yang jaga. Disebut hompimpah karena syair pertamanya hompimpah. Syair hompimpah selalu disenandungkan. Berikut syair hompimpah.
Hompimpah alihim gambreng
Mak Ipah make baju rombeng

Hompimpah dilakukan dengan cara menggerak-gerakkan tangan kiri kanan secara bersamaan, lalu diangkat ke atas dan diturunkan dengan menelentangkan (menghadap ke atas) atau menelungkupkan telapak tangan (menghadap ke bawah). Jika semua tangan berada di posisi yang sama, misalnya semua telentang, berarti semua seri, dan hompimpa diulangi kembali sampai ada yang berbeda.
Jika ada beberapa tangan yang hadapannya berbeda, dicari hadapan kelompok tangan yang jumlahnya paling sedikit . Kelompok/pemain ini dinyatakan lolos dan tidak perlu melanjutkan pengundian. Aturan in terus berulang sampai hanya tersisa dua orang saja, dan penentuan selanjutnya akan memakai cara suitan.

Suit atau Suitan
Suit atau suitan biasanya dilakukan oleh dua orang yang mewaakili masing-masing kelompok.
Cara pengundian ini biasa dilakukan dengan cara mengacungkan jari untuk menentukan siapa yang menang. Jari yang dipakai adalah ibu jari (gajah), telunjuk (manusia), dan kelingking (semut). Aturannya adalah :
Dua jari yang sama, undiaan dinyatakan seri, dan harus diulang .
Ibu jari menang melawan telunjuk
Telunjuk menang melawan kelingking
Kelingking menang melawan ibu jari
Jika pengundian sudah selesai, maka marilah kita mulai permainannya.

PERMAINAN YANG DIMAINKAN
1. Taplak Kapal (Gunung, Gungsur)
2. Kukuruyuk Ayam
3. Tok Kadal
4. Wak Wak Gung
5. Gala Asin
6. Dampu (perorangan)
7. Gangsing (perorangan)
8. Jangkungan atau Egrang (perorangan)
9. Gundu Lobang (perorangan)
10. Gelindingan (perorangan)

Bagaminana cara bermainnya? Nantikan videonya.
Selamat bermain dengan gembira.
Salaaammm…

Exit mobile version