PERMAINAN RAKYAT BETAWI (Bagian 2)
Hompimpah alaihum gambreng
Wa Ipah make baju rombeng
PERMAINAN RAKYAT BETAWI (Bagian 2). Sekilas kutipan di atas yaitu Hompimpah hanya syair main-main belaka yang tidak memiliki makna khusus. Namun dalam konteks permainan tradisional masyarakat Betawi, hompimpah justru punya peran penting. Penting lantaran hampir semua permaian anak-anak diawali dengan hompimpah yang maknanya mengundi siapa yang harus memulai permainan.
Bermain merupakan aktivitas yang umumnya dilakukan oleh anak-anak dalam mengisi waktu luang. Pada aktivitas itu, mereka dapat bergembira, berinteraksi dengan teman sebaya, melakuan kerja sama, menerapkan disiplin, mengenal lingkungan, menghargai kemenangan atau kekalahan, dan sebagainya. Berbagai macam jenis permainan berkembang dari waktu ke waktu, dari yang sederhana tanpa alat, sampai permainan yang menggunakan alat khusus dengan berbagai pola gerak yang sulit. Bahkan kemudian terdapat pula permainan yang ditingkahi dengan iringan musik dan nyanyian. Dalam beberapa hal, permainan-permainan ini tidak hanya terbatas pada kalangan anak-anak saja, tapi juga sering dijadikan suatu perlombaan dan pertandingan antar orang dewasa, terutama pada peristiwa-peristiwa besar.
Sejak dahulu kala, masyarakat Betawi telah berhasil mengungkap berbagai jenis permainan. Permainan tradisional Betawi bukanlah permainan yang tanpa makna. Ia merupakan permainan yang penuh nilai dan norma. Permainan itu mengarahkan anak-anak untuk memahami dan mencari keseimbangan dalam tatanan kehidupan. Oleh karena itu, permainan tradisional Betawi yang diciptakan oleh para tetua alias leluhur yang didasarkan atas banyak pertimbangan dan perhitungan. Hal ini karena leluhur masyarakat Betawi mempunyai harapan agar nilai-nilai yang disisipkan pada tiap permainan itu dapat dilaksanakan anak-anak dalam tiap tindakan dan perbuatannya dengan penuh kesadaran atau tanpa adanya paksaan. Di sinilah salah satu kearifan lokal masyarakat Betawi dapat diperlihatkan ke ranah publik.
PERMAINAN RAKYAT BETAWI (Bagian 2). Permainan rakyat Betawi yang berkembang dapat berupa suatu permainan yang memang khas dilakukan oleh masyarakat Betawi, dan ada pula permainan yang merupakan adaptasi dari daerahatau etnik lain yang kemudian berkembang di masyarakat Betawi. Permainan ini memiliki berbagai jenis, mulai dari yang membutuhkan alat bantu, tanpa alat bantu, menggunakan hewan maupun permainan berbasis pantun maupun dilengkapi dengan lagu. Permainan tradisional dengan alat umumnya memakai perangkat dari bahan yang mudah didapat di sekitar tempat tinggal. Bahan-bahan tersebut umumnya diambil dari unsur alam di sekitar lingkungan, seperti kayu, daun, batu, dan lain-lain. Pada beberapa tempat sering juga ditemukan beberapa permainan yang mengandung unsur gaib seperti Jaelangkung, Badomba, Merak Sintir atau Kodok-kodokan.
Pada perkembangannya, permainan tradisional – pun demikian juga dengan permaian tradisional masyarakat Betawi – ditengarai dan diulak-ulik oleh pakar dalam berbagai disiplin ilmu, khususnya pakar ilmu-ilmu sosial dan pendidikan.
Pencarian Berdasarkan Kata Kuncihttps://www kebudayaanbetawi com/tag/kodok-kodokan/,https://www kebudayaanbetawi com/tag/wak-wak-gung/