Site icon kebudayaanbetawi.com

Ondel-ondel berubah fungsi

Ondel-ondel berubah fungsi

Ondel-ondel, Dokumentasi Lembaga Kebudayaan Betawi

Ondel-ondel berubah fungsi – Saat ini fungsi ondel-ondel tidak seperti jaman dulu. Ondel-ondel ditanggap untuk berbagai acara. Mengarak penganten sunat, perkawinan, peresmian, pawai, dan sebagainya. Dulu mereka juga suka ngamen. Terutama pada hari tahun baru masehi maupun imlek.

Tarian ondel-ondel diiringi musik tabuhan ondel-ondel. Alat musiknya berupa  kendang, terompet (tehyan), kenong, dan gong. Musik pengiring ini tidak mutlak. Biasanya ondel-ondel main dari pagi sampai sore. Maka itu penari atau pembawa ondel-ondel dipilih yang kuat.

Grup ondel-ondel yang masih sering tampil antara lain : Grup Surya Jaya pimpinan Bolo (karena Bolo sudah meninggal, kini dipimpin oleh putranya,  Subur), Jakarta Pusat; Grup Irma Irama pimpinan Andi Suandi, Jakarta Timur;  Grup Beringin Sakti pimpinan M. Yasin, Jakarta Pusat; gurp Jayakarta pimpinan Abdul Rahman, Jakarta barat; dan lain-lain. Masa kini, jika kita memperhatikan dinamika media sosial, kita dapati macam-macam nama komunitas yang bergerak di bidang ondel-ondel. Satu yang paling mnonjol adalah Komunitas Ondel-ondel DKI Jakarta (KOODJA). Komunitas ini menghimpun seniman dan praktisi kesenian ondel-ondel.

Untuk kebutuhan dunia pariwisata Jakarta dan Indonesia pada umumnya, bersamaan pula dengan fungsinya yang berubah, wajah ondel-ondel ditampilkan lebih ramah, tidak menyeramkan seperti aslinya. Matanya tidak lagi melotot. Giginya tidak lagi bercaling (bertaring). Bahkan di wajahnya tersungging seulas senyum dan keramahan. Penampilan ondel-ondel kini sudah trendy dan cool, sehingga siapa pun yang memandangnya akan senang.

Ondel-ondel berubah fungsi. Kini tidak sedikit pengrajin souvenir, memproduksi ondel-ondel dalam berbagai bentuk (gantungan kunci, hiasan dinding, pensil, kaos oblong, hiasan piring, tempat tissue, dan sebagainya. Pengrajin batik Betawi pun ramai menjadikan ondel-ondel sebagai motif unggulan (sebab pencari batik Betawi biasanya mengenali batik Betawi dari motif ondel-ondel, meski motof lain pun banyak). Tidak kurang  ondel-ondel menginspirasi seniman lain. Salah seorang pelukis Betawi kenamaan adalah Drs. H. Sarnadi Adam. Pelukis kelahiran kampung Simprug, Kebayoran Lama, dan alumnus STSI Yogyakarta, ini kerap menggunakan ondel-ondel sebagai obyek lukisannya yang beraliran dekoratif. Kiprah Sarnadi diikuti pula oleh pelukis muda Betawi, Yakoub Elka. Yakoub yang beraliran naifisme sering pula mengangkat ondel-ondel sebagai obyek lukisannya.

Rasanya, ondel-ondel akan terus hidup meski senimannya sudah mati.

Berikutnya : 8 Tips Sederhana Membuat Ondel – ondel Betawi – Lengkap

Exit mobile version