Oleh : Tim Litbang Lembaga Kebudayaan Betawi
Puser cerita atau disebut juga pancer cerita adalah kisah wayang purwa. Dalam KBBI, kata purwa artinya mula-mula, permulaan, paling awal. Namun dalam tulisan ini yang dimaksud purwa berasal dari kata parwa yang berarti bagian. Disebut wayang purwa karena terdiri dari beberapa bagian atau kanda. Seperti Ramayana misalnya, kisahnya terdiri dari tujuh kanda, Mahabharata terdiri dari 18 parwa (Asta Dasa Parwa)
Yang termasuk dalam cerita wayang purwa adalah yang oleh dalang Betawi disebut Puser Cerita. Di antaranya adalah Arjun Sasrabahu, Ramayana dan Mahabharata.
Arjuna Sasrabahu
Arjuna Sasrabahu adalah Arjuna Wijaya. Disebut Sasrabahu karena mampu mengubah wujud menjadi raksasa berbahu seribu. Hal itu terjadi kalau ia murka dan bertiwikrama. Arjuna Wijaya adalah raja Negeri Maespati. Kisahnya adalah sebagai berikut.
Sumantri ingin mengabdi pada Arjuna Sasrabahu di Maespati. Sukrasana adik Sumantri ingin ikut. Sumantri yang tampan rupawan malu membawa adiknya, sebab Sukrasana berwujud raksasa cebol yang mengerikan. Sumantri lalu membujuk adiknya untuk tetap tinggal bersama ayah mereka Pandita Suanda Geni.
Setelah berhasil membujuk adiknya, berangkatlah Sumantri ke Maespati. Oleh Arjuna Wijaya, Sumantri ditugasi merebut Dewi Citrawal dari Magada dalam sebuah sayembara.
Sumantri berhasil memenangkan sayembara itu. Namun timbul niatnya untuk menguji kemampuan Arjuna Wijaya. Maka ia pun menantang Raja Maespati itu. Terjadi perkelahian. Sumantri kalah, sebagai hukuman atau kekurangajarannya menantang raja, ia harus memindahkan Taman Sriwedari di Kahyangan ke Maespati.
Bingunglah Sumantri, ia tak tahu bagaimana melaksanakan perintah seberat itu. Maka terpaksa Sumantri minta bantuan Sukrasana. Dengan kesaktiannya, mudah saja bagi Sukrasana melaksanakan tugas itu. Namun sebagai imbalan ia minta diajak kakaknya ke Maespati. Sumantri berjanji akan memenuhi permintaan adiknya itu.
Setelah tugas terlaksana, ternyata Sumantri ingkar janji. Ia tak mau membawa adiknya ke Maespati, bahkan ia mengancam dengan menodongkan panah pada Sukrasana. Celaka, tanpa sengaja panah terlepas dan menembus tubuh Sukrasana. Matilah Sukrasana.
Sumantri jadi diterima bekerja di Maespati. Akibat perbuatannya pada adiknya, Sumantri gugur dibunuh Dasamuka. Dasamuka berhasil dikalahkan Arjuna Sasrabahu, namun Negeri Maespati jadi mangalami banyak musibah, bencana alam dan paceklik.
Arjuna Sasrabahu yang putus asa melihat rakyat menderita akhirnya pergi mengembara. Akhirnya Raja Maespati itu pun mati di tangan Resi Rama Parasu, atau biasa juga disebut Rama Bargawa putra Jamadagni (Bersambung).