Site icon kebudayaanbetawi.com

PERMAINAN ANAK BETAWI KERIPIK JENGKOL

PERMAINAN ANAK BETAWI KERIPIK JENGKOL

Nature landscape scene with a house and rainbow in the sky illustration

Permainan anak Betawi – Sejak dahulu kala, masyarakat Betawi telah berhasil mengungkap berbagai jenis permainan. Permainan tradisional Betawi bukanlah permainan yang tanpa makna. Ia merupakan permainan yang penuh nilai dan norma. Permainan itu mengarahkan anak-anak untuk memahami dan mencari keseimbangan dalam tatanan kehidupan. Oleh karena itu, permainan tradisional Betawi yang diciptakan oleh para tetua alias leluhur yang didasarkan atas banyak pertimbangan dan perhitungan. Hal ini karena leluhur masyarakat Betawi mempunyai harapan agar nilai-nilai yang disisipkan pada tiap permainan itu dapat dilaksanakan anak-anak dalam tiap tindakan dan perbuatannya dengan penuh kesadaran atau tanpa adanya paksaan. Di sinilah salah satu kearifan lokal masyarakat Betawi dapat diperlihatkan ke ranah publik.

Kecerdasan kinestetik tubuh, memungkinkan seseorang untuk menggerakkan objek dan keterampilan-keterampilan fisik yang halus. Jelas kelihatan pada diri atlit, ahli bedah, penari, dan seniman yang memiliki keterampilan teknik.  Pada masyarakat barat, keterampilan-keterampilan fisik tidak begitu dihargai seperti kemampuan kognitif seseorang tetapi kemampuan ini hanya dipergunakan untuk bertahan hidup dan ciri penting pada peran-peran bergengsi.  Menurut Gardner, barangsiapa yang memiliki kemampuan untuk menggunakan keseluruhan tubuh mereka, atau paling tidak sebagian dari tubuh untuk memecahkan masalah adalah merupakan pengembangan dari inteleginsi bodi kinestetik.

Selain itu, dapat dijadikan sebagai sarana terapi anak. Karena saat bermain, anak-anak akan melepaskan emosinya. Mereka berteriak, tertawa, dan bergerak. Kegiatan seperti ini dapat digunakan sebagai terapi untuk anak yang memerlukannya.

Beberapa permaianan tradisional Betawi dapat mengembangkan kecerdasan intelektual anak. Misalnya Keripik Jengkol mampu membantu anak untuk mengembangkan kecerdasan intelektualnya. Sebab permainan itu akan menggali wawasan anak terhadap beragam pengetahuan. Hampir semua permainan tradisional dilakukan secara berkelompok. Ini artinya anak-anak dapat mengembangkan kecerdasan emosi antar personal. Dengan berkelompok anak-anak akan mengasah emosinya sehingga timbul sifat dan sikap kerja sama, keseimbangan, saling percaya, toleransi, dan empati terhadap orang lain. Mereka pun nyaman dan terbiasa dalam kelompok. Beberapa permaian tradisional yang dilakukan berkelompok di antaranya, Kasti, Benteng, Wak Wak Gung dan lain-lain.

Permainan Keripik Jengkol merupakan salah satu permaian anak-anak Betawi yang dilakukan dengan dukungan nyanyian. Dengan nyanyian itu suasana dan kemeriah permainan semakin terlihat. Adapun nyanyin itu mempunyai syair sebagai berikut :

Keripik jengkol

Gado-gado lontong

Kuberi nama

Kuraba …. kuraba …

Kuraba jadi patung

Memang sampai saat ini belum ada yang melakukan pengkajian atas arti atau makna daeri syair itu. Tetapi secara harfiah dan eksisting, keripik jengkol memang jenis penganan berbahsan utama jengkol, diolah menjadi keripik yang sering dijadikan cemilan. Penganan ini disukai semua kalangan. Sementara itu gado-gado longtong, secara harfiah memang jenis kuliner Betawi yang juga sangat disukai berbagai kalangan. Gado-gado selain dimakan dengan nasi putih, sering pula dimakan beserta lontong.  Sementara larik kuraba jadi patung, karena pada waktu-waktu tertentu, semua pemain diam tidak bergerak sama-sekali, mirip sepertiu patung.

Permainan anak Betawi – Dari syair permainan Keripik Jengkol ini, sangat jelas terdapat sisi edukasi atau pendidikan kepada anak-anak berupa pengenalan jenis kuliner yang ada di tengah masyarakat Betawi. Dan yang jelas, tiapa permaian tradisional di nusantara bagaimana karakter disiplin, sportip, setia kawan, saling percaya, saling melindungi, saling menghormati, kenal lingkungan, dan sifat berfikir strategis, diedukasi dan ditanamkan kepada anak-anak sejak usia dini,

Permainan Keripik Jengkol dilakukan paling sedikit tiga orang pemain. Permainan ini merupakan permainan kerjasama dengan modal keseimbangan tubuh. Permainan Keripik Jengkol diawali dengan :

Keripik Jengkol,

Gado-gado lontong

Kuberi nama

Kuraba … kuraba …

Kuraba jadi patung

Sampai saat ini permainan ini masih banyak dilakukan di Jakarta, terutama sekali di daerah yang masih banyak penduduk Betawinya. Bahkan dalam buku pelajaran muatan lokal Pendidikan Lingkungan Budaya Jakarta (PLBJ) tingkat Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) di Jakarta, permaian ini dipelajari.

Demikian uraian singkat ini ditulis, dengan harapan dapat membantu siapa pun, khususnya para pengampu mata pelajaran PLJB di Jakarta. Semoga bermanfaat. Wallahu ‘alam.

Exit mobile version