Arsitektur Rumah Tradisional Betawi

     Ar. DORRI HERLAMBANG, ST. MT., IAI

kebudayaan betawi – Arsitektur Rumah Tradisional Betawi. Arsitektur merupakan bagian dari produk kebudayaan manusia dengan perwujudan berupa bangunan fisik. Produk budaya manusia ini lebih banyak terjadi dalam bentuk rumah tinggal, sebagai kebutuhan dasar manusia selain makanan dan pakaian.

Arsitektur suatu bangunan dikatakan “tradisional” apabila penciptaan struktur dan konstruksi, pengaturan tata letak ruang, penggunaan ragam hias, dan cara pembuatan bangunan tersebut diwariskan secara turun-temurun dalam suatu kebudayaan atau lokalitas tertentu. Selain itu, dikatakan tradisional bila fungsi yang dimilikinya untuk mewadahi kegiatan-kegiatan atau kebutuhan-kebutuhan yang muncul dari kebudayaan tersebut.

Arsitektur tradisonal rumah Betawi merupakan suatu fenomena yang tumbuh dari percampuran pengaruh berbagai kebudayaan. Berakar dari kebudayaan Melayu kuno, masyarakat Betawi sebagai yang melahirkannya adalah masyarakat hasil percampuran berbagai latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda, baik oleh pendatang dari berbagai pelosok Nusantara maupun dari luar Nusantara. Kehadiran para pendatang tersebut secara langsung maupun tak langsung memperkenalkan unsur-unsur arsitektur daerah asalnya ke tanah Betawi (Jakarta).

Percampuran tersebut melahirkan arsitektur rumah tradisional Betawi yang beragam, baik dilihat dari tipologi bentuk rumahnya maupun dari unsur-unsur arsitektural seperti struktur, tata ruang, ragam hias, dan detailnya.

Tipologi Rumah Tradisional Betawi

Terdapat empat tipe rumah tradisional Betawi, dengan patokan bentuk atap yang berkaitan erat dengan bentuk denah/badan rumah, yaitu:

  1. Rumah Bapang

Merupakan tipe rumah tradisonal Betawi dengan bentuk denah/badan rumah memanjang ke samping. Bagian atap utama berbentuk pelana yang memiliki lipatan jurai dalam serta terusan atap dengan kemiringan landai pada sisi depan dan belakang rumah. Terusan atap pada bagian depan berfungsi sebagai atap teras masuk, sedangkan pada bagian belakang mengatapi ruang dapur srondoyan (dapur).

Rumah Bapang

  1. Rumah Kebaya

Sama seperti tipe sebelumnya, tipe Rumah Kebaya merupakan rumah tradisonal Betawi dengan bentuk denah/badan rumah memanjang ke samping. Bagian atap utama berbentuk pelana yang memiliki lipatan jurai dalam serta terusan atap dengan kemiringan landai pada sisi depan dan belakang rumah. Terusan atap pada bagian depan juga berfungsi sebagai atap teras utama, dan bagian belakang menjadi atap ruang srondoyan (dapur).

Yang membedakan dengan Rumah Bapang, pada tipe Rumah Kebaya mengalami penambahan ruang semacam paviliun tertutup ataupun teras terbuka di area samping kiri dan kanan rumah. Ruang tambahan tersebut memiliki bagian atap yang menempel pada dinding segitiga sopi-sopi atap pelana utama. Bila dilihat dari arah depan rumah maka akan tampak secara metafora seperti pakaian kebaya.

  1. Rumah Gudang

Adalah tipe rumah tradisonal Betawi dengan bentuk denah memanjang ke belakang. Bagian atap utama berbentuk pelana seimbang tanpa mengalami lipatan. Atap tambahan menempel pada dinding segitiga sopi-sopi depan yang mengatapi teras masuk, dan pada bagian belakang yang mengatapi ruang srondoyan (dapur).

Rumah Gudang
  1. Rumah Limasan

Merupakan tipe rumah tradisional Betawi dengan bentuk atap berbentuk limas perisai dengan empat lipatan jurai luar sebagaimana umumnya rumah adat Melayu. Rumah tipe ini memiliki denah/badan bangunan berbentuk persegi yang relatif kotak. Pada tipe ini ada pula modifikasi bentuk di mana bagian tengah atap mengalami peninggian ekstrim hingga menyerupai bentuk seperti atap Joglo pada rumah tradisional Jawa.

Rumah Limasan

 Secara geografis tempat tinggal, empat tipe rumah tradisional Betawi tersebut mengalami kekhasan tertentu dalam hal ketinggian level lantai rumah. Rumah Betawi di tengah kota pada umumnya rumah tapak yang mengalami peninggian lantai 20-30 cm dalam bentuk urugan tanah atau perkerasan masif lainnya. Memiliki ragam permukaan lantai, mulai dari tanah yang dipadat-licinkan, pluran semen polos, hingga yang dilapisi ubin teraso atau keramik.

 

Betawi daerah pinggir cenderung berpanggung dengan kaki umpak batu atau semen setinggi 40-60 cm dari atas permukaan tanah. Lingkungan tinggal dahulu berupa kebun dan ladang yang dibanyaki oleh hewan melata dan hewan liar berbahaya lainnya.  Sedangkan rumah orang Betawi daerah pesisir (pantai) cenderung berpanggung setinggi lebih dari 1 meter akibat kondisi lingkungan yang sewaktu-waktu mengalami banjir akibat peninggian air laut.

Pola Ruang Dalam Rumah Tradisional Betawi

Komposisi dan perletakan ruang dalam rumah tradisional Betawi memiliki konsep sumbu tengah simetris yang dimulai dari tangga/undakan teras, pintu masuk utama, hingga pintu keluar dapur. Walau demikian, komposisi dan perletakan ruang-ruang dalam ada yang simetris ada pula yang asimetris.

Secara urutan ruang dimulai dari teras depan sebagai ruang publik penerima tamu. Masuk ke ruang dalam yang berfungsi sebagai ruang makan atau musyawarah keluarga, berlanjut ke ruang tengah yang berfungsi sebagai ruang tidur anak laki dengan bale-bale sekaligus tempat menyimpan pendaringan. Ruang tengah memiliki pintu langsung menuju ruang srondoyan (dapur) yang menjadi bagian belakang rumah. Kamar-kamar tidur (pangkeng) diakses dari ruang makan dengan perletakan kamar anak perempuan di bagian depan, dan kamar orang tua di bagian lebih dalam. Semua kamar memiliki jendela yang mengarah ke luar rumah.

Ornamen dan Ragam Hias Rumah Tradisional Betawi

Terdapat banyak keberagaman dalam arsitektur rumah Betawi yang tampil pada ungkapan-ungkapan arsitektural yang lebih detail penerapannya, antara lain pada bagian atap, dinding, jendela, pintu, lubang angin, pagar teras, hingga tiang struktur, yang banyak dipengaruhi kebudayaan dari luar Betawi, antara lain Melayu, Sunda, Jawa, Arab, Cina, hingga Eropa. Bisa dikatakan bahwa penerapan ornamen dan ragam hias pada rumah tradisional Betawi lebih kepada penciptaan unsur estetik ketimbang pemikiran filosofis maupun mistik.

Ornamen dan ragam hias pada rumah tradisional Betawi antara lain:

  1. Gigi Balang
  2. Pagar Langkan
  3. Lubang Angin Bermotif
  4. Jendela Krepyak
  5. Teralis Batang Jendela Bujang
  6. Pintu Panel Ganda
  7. Konsol Besi Cor
  8. Kaki Tiang Bermotif
  9. Hiasan Dinding Sopi-Sopi
  10. Dsb

 

Check Also

Pengurus LKB Turut Menjadi Juri di FTBI Jawa Banten, Sunda Banten dan Betawi 2024

Pengurus LKB Turut Menjadi Juri di FTBI Jawa Banten, Sunda Banten dan Betawi 2024

kebudayaanbetawi.com Festival Tunas Bahasa Ibu Jawa Banten, Sunda Banten dan Betawi tahun ini digelar di …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *