Lebaran Anak Yatim
Memberi Kebahagian buat anaki Yatim, Dokumentasi Lembaga Kebudayaan Betawi

Lebaran Anak Yatim Dalam Tradisi Betawi

kebudayaan betawi – Lebaran Anak Yatim Dalam Tradisi Betawi. Orang Betawi sangat peduli atau memperhatikan keberadaan anak yatim yaitu anak yang ditinggal mati ayahnya. Diyakini bahwa rumah yang di dalamnya dipelihara anak yatim akan dilindungi oleh malaikat. Itulah sebabnya masyarakat Betawi menyediakan hari khusus untuk membahagiakan anak yatim yaitu lebaran anak yatim. Lebaran ini dilaksanakan tanggal 10 Muharram, tahun baru Islam.

Sehari sebelum tanggal 10 Muharram beberapa keluarga, terutama dari keluarga kaya sudah berbelanja aneka makanan, pakaian, dan hadiah lainnya. Beberapa tetangga dimohon membantu atau sengaja memanggil tukang masak untuk memasak makanan yang lezat-lezat. Menu masakan lebaran anak yatim biasanya nasi berkat lengkap (semur daging, bandeng pesmol, serondeng, acar kuning, emping ninjo) atau nasi opor. Sedangkan kue-kue yang disediakan seperti apem, unti, ketimus, jongkong, uli, geplak, talam, dan lain-lain serta buah-buahan (tergantung musimnya).

Sehabis shalat subuh pada 10 Muharram keluarga yang berniat merayakan lebaran anak yatim sudah berkeliling kampung mengundang anak-anak yatim untuk datang ke rumahnya. Atau untuk tugas mengundang anak yatim ini dapat meminta bantuan orang lain, biasanya tukang undang. Pukul 9 pagi anak-anak yatim sudah berkumpul. Terlebih dahulu diadakan zikir-tahlil dan membacakan doa bagi orang tua yang telah meninggal. Setelah itu mereka dihibur, diberi makan lezat dan berkat, diberi hadiah-hadiah (pakaian, alat tulis, tas sekolah) dan juga uang.

Tetapi banyak pula orang Betawi yang memberikan hadiah dengan mendatangi langsung satu-persatu anak-anak yatim yang ada di lingkungannnya. Pagi-pagi anak-anak itu didatangi oleh orang yanag akan menggembirakannya dengan membawa macam-macam hadiah, utamanya uang. Ngusap pala anak yatim, itulah istilah orang Betawi dalam menyebut kegiatan ini. Arti harfiahnya membelai kepala anak yatim. Tapi arti kiasannya memberikah kebahagiaan, hiburan,  dan apa saja kepada anak yatim sebab anak yatim tidak memiliki orang tua laki-laki. Dan memang orang Betawi tidak sudi  dikatagorikan dan diklasifikasikan sebagai orang yang mendustakan agamanya, lantaran menelantarkan anak yatim.

Demikian pula tradisi betawi dalam penyambutan lebaran anak yatim selalu di lakukan setiap tahunnya dan menjadikan tradisi bagi Budaya Betawi

 

Check Also

MALEM TUTUP BUKU

MALEM TUTUP BUKU

Malam Nisfu Sya`ban Tahukah anda bagaimana cerita panjang mengenai Bulan Sya`ban ? Jika dilihat hingga …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *