Mengenal Ondel-Ondel – Icon Betawi ini merupakan salah satu jenis kesenian yang paling dikenal masyarakat. Kapan dan siapa pencipta ondel-ondel? Tidak ada yang tahu. Ada yang secara sembarangan mengatakan bahwa ondel-ondel bermula dari orang-orangan sawah, yang digunakan petani untuk menakut-nakuti burung. Tapi pendapat itu tak bisa dipertanggung jawabkan. Apa arti kata ondel-ondel itu pun sampai sekarang belum jelas. Ada yang mengemukakan pendapat bahwa ondel-ondel adalah bahasa Kawi, karena manusia nusa Jawa menggunakan bahawa Kawi sebagai bahasa pergaulan sehari-hari.
Para ahli memperkirakan ondel-ondel sudah ada di Jakarta berabad-abad yang lalu. Pedagang dari Inggris, W. Scot, mencatat dalam bukunya jenis boneka seperti ondel-ondel sudah ada pada tahun 1605. E.R. Schidmore, wisman asal Amerika yang datang ke Jawa dan tinggal cukup lama di Batavia, pada penghujung abad ke 19, melaporkan, dalam Java, The Garden of The East, adanya pertunjukan seni jalanan di Betawi berupa tarian. Schidmore tidak menyebut secara jelas apa jenis tarian yang bermain di jalanan itu. Namun dapat diperkirakan bahwa kesenian itu adalah ondel-ondel, mengingat tarian itu bermain di jalanan.
Mengenal Ondel-Ondel. Seorang seminan ondel-ondel, Bolo (76 tahun, alm) mengatakan bahwa ondel-ondel dahulu bernama barongan. Barongan di sini tidak ada hubungannya dengan kesenian barong yang hidup di Pulau Dewata. Atau kesenian barongsai milik masyarakat Tionghoa. Yang dimaksud Bolo dengan barongan yaitu kosakata bahasa Betawi arkais yang artnya rombongan. Dan memng, dalam atraksi atau ekspresi pertunjukannya, ondel-ondel senantiasa berjalan beriringan atau serombongan, sekumpulan, an sesanggar. Memang pada kenyataannya, tak pernah perkumpulan ondel-ondel berjalan sendiri-sendiri, sebab jika mereka sendiri-sendiri berati tidak dalam rangka memainkan ondel-ondel. Maka, menurut keyakinan Bolo, ondel-ondel dahulu bernama barongan. Saya pun lebih memilih keterangan dari seniman Betawi ini.
Barongan lebih dikenal sebagai ondel-ondel, manakala seniman Betawi serba bisa, Benjamin Sueb, menyanyikan lagu berjudul Ondel-Ondel. Sejak saat itu – mengikuti popularitas Benjamin – ondel-ondel menjadi sangat populer, mengiringi meledaknya lagu itu. Bahkan kepopuleran lagu Benjamin Sueb itu tak lekang hingga saat sekarang, takala ragam dan jenis lagu bermunculan silih berganti.
Pada buku yang ditulis oleh Olivier Johannes Raap, Soeka-Doeka di Djawa Tempo Doeloe (KPG, 2013), tahun 1920-an nama barongan sudah berubah menjadi ondel-ondel. Kata ondel-ondel pun diambil dari khazanah bahasa Betawi, yang artinya lincah dan flesibel. Ini dihubungkan dengan cara memainkan ondel-ondel yang ditarikan dngan lincah dan fleksibel. (Bersambung Boneka Raksasa)
Pencarian Berdasarkan Kata Kunciondel ondel