INMEMORIAM ENTONG SUKIRMAN – Innalillahi Wainna ilaihi Rojiun. Wafat karena sakit Sukirman bin Kisam Djiun, Kamis, pukul 19.45 WIB, di RS. Haji Pondok Gede. Sukirman yang disapa dengan pangilan, Entong, dan oleh muridnya disapa dengan panggilan kehormatan Ayah, wafat dalam usia 52 tahun.
Entong yang lahir 14 April 1969, merupakan generasi ke-3 kesenian Topeng Betawi. Engkongnya, Jiun, dan neneknya, Kinang, merupakan generasi awal yang memperkenalkan dan menyebarkan Topeng Betawi.
Sebagai seorang yang memiliki darah kental seni Topeng Betawi, sejak kecil atau bahkan sejak di kandungan Entong sudah diperkenalkan dan malakoni seni Topeng. Kenapa begitu? Ya, karena ayahnya, Kisam Bin Jiun (pimpinan sanggar Topeng Betawi Ratnasari), selalu mengajak Entong dalam setiap pertunjukan. “Ketika SD saya diajak orang tua manjak keliling kampung. Begadang semalam suntuk. Esoknya ketika sekolah saya kadang ampe tidur di kelas,” ungkap Entong.
Maka bersama saudaranya yang lain, seperti Kartini, Supriyatin (Atien), Entong digembleng secara alamiah mempelajari dan mendalami Topeng Betawi.
INMEMORIAM ENTONG SUKIRMAN. Entong mengaku mendapat gemblengan dari ayahnya, pertama-tama mengenal alat musik topeng ( dulu disebut gamelan ajeng meski kemudian disebut musik iringan topeng karena penyederhanaan alatnya). Entong sangat tertarik dan berminat pada gendang. Melihat itu, ayahnya mengarahkan dan melatihnya bagaimana memainkan gendang dengan benar. Namun karena darah dan talenta berkeseniannya amat besar, Entong bukan hanya piawai memainkan gendang, seluruh alat musik topeng dapat dimainkannya dengan baik. Bahkan kemudian hari minatnya menggebu pada tari.
Mulailah Entong menekuni tari topeng dan mencoba mengkreasi tari-tari baru.
Kemampuan koreografinya kian mantap setelah bersentuhan dengan jenis-jenis tari dari daerah lain.
Tahun 1980-an Entong ikut pelatihan di Laboratorium Tari dan Musik di Pusat Pengembangan Kesenian di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan. “Nah di sini saya gabung dengan teman-teman daerah lain. Ada dari Bali, Jawa, Sunda. Kita disuruh membuat karya-karya. Selain belajar membuat karya, kita juga disuruh ikut festival tari,” ungkap Entong.
Lantaran pelatihan itu, Entong tambah mahir membuat karya tari. Salah satu karya tarinya yang popular adalah Nandak Ganjen pada 2001. “Sebelumnya saya sudah bikin tari Kembang Latar, tari Kembang Topeng,” ujar Entong.
INMEMORIAM ENTONG SUKIRMAN. Sepeninggal ayahnya, Entong kemudian meneruskan memimpin Sanggar Ratnasari. Entong mengaku mendapat amanat meneruskan grup Topeng Betawi Ratnasari dari ayahnya, Kisam, pada 1988. “Amanat itu jatuh ke saya karena saya spesialisnya gendang, sama ama Baba.” ujar Entong bersemangat.
Kepiawaian Entong bertopeng kuan moncer, Berbagai garapan tari kreasi baru diluncurkannya. Ajang festival lokal, nasional, dan internadional diikutinya. Begitu pun keterlibatannya pada ajang muhibah kesenian ke berbagai kita di Indonesia dan kota di empat benua diikutinya atau terlibat. Dari keikutsertaan itu, nana Entong menjadi jaminan mutu untuk tari Betawi.
Misalnya, menyebut satu saja garapannya, tari Nandak Ganjen amat disukai masyarakat Jakarta sampai ke mana-mana. “Di Spanyol tari Nandak Ganjen ini jadi juara,” kenang Entong bangga. Dengan kata lain, berbagai prestasi dan penghargaan diraihnya baik dari dalam maupun luar negeri.
Entong dengan Sanggar Ratnasarinya diizinkan membuka pelatihan di Anjungan DKI Jakarta, Taman Mini Indonesia Indah. Di sanggar inilah Entong mengkader penari dan pelatih tari generasi baru. Semua anaknya telah mahir dan menjadi pemusik dan koreografer yang amat andal. Selain itu Entong nenjadi juri pada ajang lomba tari dan selalu diminta menjadi pelatih dan superviser pada aneka workshop tari Betawi yang diselenggarakan oleh berbagai instansi pemerintah dan swasta.
INMEMORIAM ENTONG SUKIRMAN. Kegiatan terakhir Entong di tengah publik adalah menjadi pemantik diskusi publik Komite Tari Dewan Kesenian Jakarta (DKJ), Selasa, 16 November 2021. ya, empat hari yang lalu. Sungguh kami kehilangan amat berat.
Selamat jalan Entong Sukirman bin Kisam bin Jiun. Selamat nenikmati hidup keabadian di surga yang disediakan Allah Rabbil Izzati. Menarilah bersama bidadari.